Menghitung Untung Rugi Mining Bitcoin

Sama halnya dengan berbisnis maupun berinvestasi, Bitcoin memiliki perhitungan untung dan rugi.
INVESASI.COM - Bagi beberapa orang, mining Bitcoin memiliki prospek keuntungan. Namun, sama halnya saat Anda menjalankan bisnis ataupun berinvestasi di produk investasi berjangka, sebelum memutuskan untuk menjalankan aktivitas mining Bitcoin, Anda perlu mengetahui bagaimana perhitungan modal yang dibutuhkan serta perihal untung rugi mining Bitcoin agar Anda juga bisa menentukan profil investasi cocok dan ideal untuk Anda.

Menghitung Untung Rugi Mining Bitcoin

Selain aspek keuntungan, Anda juga harus memperhatikan aspek kerugian serta resiko yang akan Anda hadapi saat ingin memulai menambang atau mining Bitcoin. Menambang atau mining Bitcoin termasuk unsur yang penting dalam blockchain Bitcoin. Dalam prosesnya, mining Bitcoin akan melibatkan tenaga komputasi yang terbilang cukup besar, maka dari itu, besaran mining difficulty juga harus Anda pertimbangkan jika Anda ingin memulai menambang Bitcoin.


Cara Kerja Mining Bitcoin

Untuk bisa memperoleh Bitcoin, pada dasarnya penambang melakukan proses penyelesaian rangkaian algoritma komputasi dengan tujuan membuat, memverifikasi serta menambahkan block baru ke dalam transaksi blockchain yang tersedia. Tentunya, proses tersebut bukanlah aktivitas atau proses yang mudah untuk dilakukan, terlebih jika hanya menggunakan komputer rumahan.

Dengan kesulitan tersebut, maka muncul alternatif untuk mengatasi sumber daya yang besar tersebut, yaitu dengan metode penambangan atau mining Bitcoin. Metode tersebut, antara lain pool mining, cloud mining, dan personal atau solo mining. Meskipun terdapat cara menambang atau mining Bitcoin yang bisa digunakan secara gratis, para penambang profesional akan memilih untuk menanamkan modal agar mendapatkan performa serta keuntungan yang lebih maksimal.


Modal Mining Bitcoin

Dalam mempertimbangkan untung rugi mining Bitcoin, modal termasuk unsur yang perlu diperhatikan. Adapun modal yang dibutuhkan untuk dapat memulai aktivitas penambangan atau mining Bitcoin, antara lain: 

1. Alat mining Bitcoin

Dalam hal ini, alat utama yang dibutuhkan yaitu perangkat keras atau hardware dan juga software yang secara spesifik ditujukan untuk mining. Alat tersebut antara lain:

Komputer

Perangkat komputer yang lengkap dengan komponen lain yang vital, seperti GPU atau VGA.

ASIC Miner

ASIC Miner adalah sebuah alat yang dibuat secara khusus dengan spesifikasi tujuan mining berupa sirkuit yang terintegrasi dengan aplikasi khusus. Untuk memiliki alat ini, Anda akan menemukan harga yang sangat bervariasi, makin tinggi daya komputasi, akan semakin mahal pula harganya.

Software mining

Software mining Bitcoin dijalankan untuk menghubungkan komputer ke jaringan blockchain Bitcoin. Saat ini bahkan beberapa software mining Bitcoin bisa Anda peroleh secara gratis.


2. Biaya konsumsi daya listrik

Untuk dapat mengoperasikan perangkat yang sudah disebutkan di atas yang pada dasarnya membutuhkan daya listrik yang aktif selama 24 jam penuh, Anda tentu akan memiliki kewajiban untuk membayar tagihan listrik. Di Indonesia sendiri, biaya listrik dapat diasumsikan sekitar Rp 1.445 per kWh.

3. Jaringan Internet

Konsumsi jaringan internet diperlukan untuk menjalankan proses penambangan atau mining, namun konsumsinya tidak sebesar kebutuhan internet untuk hiburan dan sebagainya. Jadi, untuk konsumsi internet, tidak akan terbebani terlalu banyak.


Contoh Menghitung Untung dan Rugi Mining Bitcoin

Untuk bisa melakukan perhitungan untung rugi dalam menjalankan aktivitas mining Bitcoin, sebelumnya Anda perlu mengetahui terlebih dahulu berapa jumlah pendapatan kotor yang Anda hasilkan dari aktivitas mining tersebut. 

Kemudian dikurangi pos pengeluaran yang telah disebutkan sebelumnya. Sementara untuk mengetahui estimasi pendapatan kotor tersebut, Anda perlu mengetahui hashrate jaringan serta hashrate Anda sendiri sehingga dapat menentukan persentase total dari hashrate jaringan yang diwakili penambang.

Dalam contoh yang sederhana, dengan modal awal kurang lebih Rp 100 juta untuk menyediakan 2 buah rig dengan hashrate 290 MH/s akan mendapat estimasi pendapatan kotor mining Bitcoin kurang lebih Rp 10 juta dalam periode 1 bulan. 

Kemudian dari hasil tersebut, akan dikurangi dengan biaya tagihan listrik dalam satu bulan Rp 1 juta dan biaya jaringan internet kurang lebih Rp 300 ribu. Lalu, akan ditemukan hasil perkiraan hasil akhir Rp 8.7 juta tiap bulannya.

Itulah pembahasan mengenai untung rugi mining Bitcoin yang bisa Anda jadikan pertimbangan sebelum memulai aktivitas menambang.

Posting Komentar

© Invesasi. All rights reserved. Developed by Jago Desain